Latest News

AL-HABIB SALIM BIN ABDULLAH BIN UMAR ASY-SYATHIRIY BA'ALAWI

بسم الله الرحمن الرحيم


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillah

"Biografi Al-'Allamah Ad-Da'i Ilallah AL-HABIB SALIM BIN ABDULLAH BIN UMAR ASY-SYATHIRIY BA'ALAWI AL-Husaini Al-Hadhromiy At-Tarimiy"
(Semoga Allah SWT merahmati Beliau dan memberi manfaat kepada kita dengan ilmunya. Aamiin)

Nama dan Tempat Tanggal Lahirnya
Beliau adalah Al-Habib As-Sayyid Al-Allamah Al-Faqih Al-Musnid Al-Murobbiy Ad-Da'i Ilallah Salim bin Abdullah bin Umar bin Ahmad As-Syathiriy Ba'alawiy AL-Husaini Al-Hadromiy At-Tarimiy.

Beliau lahir di kota Tarim pada tahun 1357 H di Hadromaut, Yaman. Beliau tumbuh dalam lingkungan yang baik pada masa yang dipenuhi oleh orang-orang soleh dan para ahli ilmu dalam berbagai bidang keilmuan.

Guru-guru Al-Habib Salim As-Syathiriy

Beliau menimba ilmu dari murid-murid terkemuka ayahnya Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Umar As-Syathiriy, yang merupakan guru para ulama di Hadromaut yaitu di pondok Rubath Tarim yang terkenal. Dan termasuk guru-guru Al-Habib Salim yang terkenal diantaranya adalah: Syaikhul Wadi Wa Qutbin Nadi Al-Imam Al-Habib Alwi bin Abdillah bin syihabuddin (wafat tahun 1386 H), dan Al-Habib Al-Allamah Muhammad bin Salim Bin Hafidz yang wafat dalam keadaan syahid sekitar tahun (1392 H), dan Al-Habib Al-'Arif billah Ja'far bin Ahmad Alaydrus (wafat tahun 1396 H), dan As-Syaikh Al-'Allamah Mahfud bin Salim Bin Ustman (wafat tahun 1396 H), dan Al-Habib Al-'Allamah Umar bin Alwi Al-Kaff (wafat tahun 1412 H), dan As-Syaikh Al-'Allamah Salim bin Sa'id Bakayyir Baghaitsan (wafat tahun 1386 H), dan As-Syaikh Al-'Allamah Umar bin Awadh Haddad (wafat tahun 1426 H), dan As-Syaikh Al-'Allamah Fadhl bin Abdurrahman Bafadhol (wafat tahun 1421 H), dan As-Syaikh Al-'Allamah Abdullah bin Muhammad Bazaghaifan (wafat tahun 1415 H), dan As-Sayyid Husein bin Abdurrahman Bin syihabuddin, dan As-Sayyid Al-Musnid Salim bin Ahmad Bin Kondang (wafat tahun 1395 H), dan Al-Habib Al-'Allamah Abdulqodir bin Ahmad Assegaf (wafat tahun 1431 H).

Al-Habib Salim juga belajar dari saudara-saudaranya yang mulia, yaitu: Al-Habib Muhammad Al-Mahdi bin Abdullah bin Umar As-Syathiriy (wafat tahun 1404 H), dan Al-Habib Abu Bakar bin Abdullah As-Syathiriy (wafat tahun 1414 H) dan Al-Habib Al-'Allamah Hasan bin Abdullah As-Syathiriy (wafat tahun 1425 H), semoga Allah SWT merahmati mereka semua. Dan masih banyak guru-guru beliau yang lain.

Kemudian beliau berpindah ke kota Mekkah pada tahun 1376 H untuk mendalami ilmu-ilmu agama, dan beliau menetap di sana selama 4 tahun. Beliau menimba ilmu dari ulama Mekkah Al-Mukarromah yang terkemuka pada saat itu, dan yang terkenal diantaranya mereka adalah As-Sayyid Al-'Allamah Alwi bin Abbas al-Maliki Al-Hasani (wafat tahun 1391 H) yang sangat ditekuni oleh Al-Habib Salim. Dan Beliau menulis banyak sekali pelajaran dari As-Sayyid Alwi mengenai ilmu Tafsir, Hadist dan ilmu-ilmu yang lain.

Beliau juga berguru kepada As-Syaikh Hasan Massyath (wafat tahun 1399 H), dan As-Sayyid Salim bin Thalib Al-Atthas, dan As-Sayyid Hasan bin Muhammad Fad'aq Ba'alawiy (wafat tahun 1400 H), dan As-Sayyid Abu Bakar bin Salim Al-Barr (wafat tahun 1384 H), dan AsSyaikh Hasan bin Sa'id Yamani yang merupakan Mufti madzhab Syafi'i di kota Mekkah (wafat tahun 1931 H), dan As-Syaikh Muhammad Nur Saif Hilal Al-Makkiy (wafat tahun 1403 H).

Selain itu Beliau Juga berguru kepada As-Syaikh Zaini Biyan Al-Jaawi, dan As-Syaikh Abdullah bin Muhammad Dardum Al-Jaawi (wafat tahun 1407 H), dan As-Syaikh Abdullah Bakkhosy (guru beliau dalam ilmu hisab), dan As-Syaikh Abdul Hamid Zakariya Biila Al-Indunisiy (guru beliau dalam ilmu Falak), dan As-Syaikh Muhammad bin Yasin Al-Fadaniy (guru beliau dalam ilmu Falak dan ilmu-ilmu lain), dan As-Syaikh Abdullah bin Sa'id Al-Lahjiy (guru beliau dalam ilmu kaidah-kaidah fiqih), dan As-Syaikh Umar Al-Yafi'i, serta guru-guru lainnya.

Al-Habib Salim juga menimba ilmu di kota 'Adn, dan berguru kepada beberapa ulama di sana, diantaranya: As-Syaikh Al-'Allamah Muhammad bin Salim Al-Bihaniy (wafat tahun 1391 H), dan As-Syaikh Al-'Allamah Ali bin Muhammad Bahumaisy (wafat tahun 1393 H), dan As-Syaikh Kamil Abdullah Sholah, dan As-Syaikh Abdullah bin Soleh Al-Habsyi, serta guru-guru yang lain. Kesemua guru beliau jika di jumlah akan mencapai lebih dari 100 guru, dan kebanyakan dari guru-guru tersebut ialah murid dari Ayah Beliau.

Teman Sebaya Beliau

Al-Habib Salim memiliki banyak teman dekat dalam mencari ilmu yang termasuk golongan para ulama, baik semasa menuntut ilmu di kota Tarim atau di kota Mekkah ataupun di kota 'Adn, diantaranya adalah: As-Sayyid Al-'Allamah Zein bin Ibrahim Bin Sumaith, dan As-Sayyid Al-'Allamah Ali Masyhur bin Muhammad bin Hafidz, dan As-Sayyid Al-'Allamah Abdulqodir Jailaniy bin Salim Al-Khirid Ba'alawiy, dan masih banyak lagi teman yang lain.

Murid-murid Beliau

Sebagaimana kita tahu bahwa Al-Habib Salim meluangkan diri dan waktu untuk melayani para penuntut ilmu, sebab itulah Beliau memiliki murid yang tak terhingga, baik itu di negara Yaman ataupun diluar Yaman. Diantaranya adalah: As-Sayyid Al-'Allamah Muhammad bin Alwi Al-Makkiy, dan As-Sayyid Al-'Allamah Husein bin Muhammad Al-Haddar beserta saudara-saudaranya, dan As-Sayyid Al-'Allamah Umar bin Muhammad bin Salim Bin Hafidz, dan As-Sayyid Muhammad bin Abdullah Al-Khut Al-Muhdor, dan As-Sayyid Abdurrahman bin Muhammad Al-Muhdor dan anaknya yang bernama Abdullah, dan As-Sayyid Hasan bin Muhsin Al-Hamid, dan As-Sayyid Abu Bakar bin Muhammad Bilfaqih, dan As-Sayyid Umar bin Abdurrahman Al-'Atthas, dan As-Syaikh Muhammad bin Ali Al-Khatib, dan As-Syaikh Muhammad bin Ali Ba'audhan, dan masih banyak lagi lainnya, yang jika kami sebutkan satu persatu akan mencapai ribuan murid.

Jerih Payah Beliau dalam Menyebarkan Ilmu dan Musibah yang Dialaminya

Setelah belajar di kota Mekkah, Beliau kembali ke negaranya pada tahun 1381 H untuk menyebarkan ilmu agama dan berdakwah di jalan Allah, sehingga tersebarlah banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh semua orang, baik kalangan umum maupun khusus.dan sepulang dari kota Mekkah Al-Mukarromah, Beliau bermukim di kota 'Adn dari tahun 1381 H sampai tahun 1396 H (sekitar 15 tahun).

Ditengah kesibukan Beliau di kota 'Adn, Beliau juga masih keluar menuju kota Tarim untuk berziarah dan mengajar di Rubat Tarim. Dan selama 15 tahun di kota 'Adn, Beliau sangat sibuk dengan berbagai kegiatan Agama, yaitu: berkhutbah, menyampaikan Mau'idzoh, memberikan arahan, mengajar di berbagai masjid di kota 'Adn antara waktu Magrib dan Isya', dan mengajar di sebagian sekolah negeri di 'Adn, serta menangani prosesi akad nikah penduduk di daerah tersebut.

Tatkala kesibukan Beliau semakin bertambah dalam mengajar juga berdakwah di berbagai sekolahan dan masjid, serta antusias masyarakat kepada Beliau juga semakin bertambah, di saat itulah kelompok sekutu komunis mulai mencegah dan berusaha menghentikan dakwah Al-Habib Salim. Yang mana kelompok komunis ini mulai menguasai Yaman Utara pada tahun 1967 M, dan tentunya aktivitas Al-Habib Salim sangatlah bertentangan dengan landasan pemikiran komunis.

Mereka pun tak mendapat cara untuk mencegah dakwah Al-Habib Salim secara resmi, sehingga mereka beralih mencari cara secara tidak langsung untuk menghentikan langkah Al-Habib Salim, yaitu dengan berusaha membunuhnya.

Usaha mereka untuk membunuh Al-Habib Salim tepatnya setelah sholat isya', namun Allah masih menyelamatkan beliau. Saat itu beliau keluar dari Masjid Aban di kota 'Adn, lalu datanglah sebuah mobil yang menabraknya dari belakang, padahal saat itu Al-Habib Salim sedang menunggu mobil yang akan mengangkutnya. Maka setelah ditabrak, Beliau pun tergeletak diatas trotoar dan langsung dikerumuni banyak orang. Dan Allah masih menyelamatkan nyawa Beliau dari musibah ini.

Beliau mengalami keretakan tulang yang mengharuskan untuk tinggal beberapa lama di rumah sakit untuk penyembuhan. Peristiwa itu terjadi pada malam Kamis 3 Robiul Awwal 1396 H, yang bertepatan dengan 3 Maret 1976 M.
Pada masa itu Al-Habib Salim merasakan banyak kesedihan dan menghadapi banyak rintangan yang berasal dari kelompok sekutu komunis, diantaranya: Beliau sempat dimasukkan kedalam penjara dan disiksa tahun 1400 H/1981 M, dengan masa tahanan kurang lebih selama 9 bulan 15 hari.

Pada awalnya beliau ditahan di kota 'Adn, dan setelah lama ditahan di penjara, pada siang hari Senin di bulan Dzulhijjah tahun 1400 H bertepatan dengan tahun 1981 M Beliau dikeluarkan menuju bandara kota Seiwun untuk pindah ke penjara Aminud-daulah kota Seiwun. Beliau menetap disana sampai awal bulan Rajab tahun 1401 H. Dan setelah lama disiksa dan dihajar, bahkan diletakkan didalam sel bawah tanah yang berukuran kecil, sempit dan tak manusiawi, Beliau lalu dipindahkan ke penjara Al-Munawwaroh dikota Mukalla.
Beliau menetap disana beberapa hari, kemudian dipindah ke penjara Al-Fath di daerah Tawahi di kota Adn. Beliau menetap dipenjara tersebut sampai siang hari Selasa 21 Romadhon tahun 1401 H, dan pada hari itu Beliau dibebaskan dengan bantuan dan perantara As-Sayyid Muhammad 'Abdu Robbih Al-Junaidi (semoga Allah merahmatinya), yang saat itu beliau merupakan ketua komisi perdamaian antara Yaman Utara dan Yaman Selatan.

Adapun yang memerintah kan Beliau untuk perhatian kepada Al-Habib Salim adalah Al-Habib Al-'Allamah Muhammad bin Abdullah Al-Haddar, sebagaimana para sesepuh yang lain juga mengerahkan segala usaha untuk membebaskan Al-Habib Salim (semoga Allah membalas kebaikan mereka semua dengan sebaik-baik balasan).

Tidaklah ada yang berbuat jahat kepada Al-Habib Salim, melainkan musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya yang bertujuan untuk membungkam suara Al-Habib Salim dan menghentikan aktivitas dakwahnya dijalan Allah. Karena beliau telah menyadarkan banyak orang, sehingga aqidah (keyakinan), agama dan akhlak mereka menjadi baik. Juga karena Beliau menyingkap rahasia komplotan musuh-musuh Islam.

Tahun-tahun yang telah berlalu tersebut ialah masa yang paling gelap dan menyedihkan dalam sejarah Negara Yaman Utara, karena pada saat itu para ulama serta orang yang berdakwah di jalan Allah dibunuh dan digeret sampai mati dengan mengikat kedua kaki orang alim yang diinginkan di atas tanah dan menghubungkan tali ikatannya ke mobil, lalu menyeret orang alim tersebut dengan mobil sampai mati. Selain itu mereka juga menculik dan membawa kabur para ulama untuk disiksa. Dan pada masa itu juga seluruh Ribath, Ma'had, dan sekolah agama ditutup oleh para komunis.

Al-Habib Salim menjelaskan peristiwa itu secara terperinci didalam catatan kecilnya yang berjudul: "Qisshotu Muamaratil Ightiyal wal I'tiqol" (kisah perencanaan pembunuhan dan penahanan)

Kemudian pada tahun 1404 H Al-Habib Salim pergi ke kota Mekkah dan Madinah melalui jalur kota Adn untuk melaksanakan ibadah haji. Beliau pun menetap di kota Madinah Al-Munawwaroh. Dan bertepatan dengan As-Sayyid Umar bin Abdurrahman Al-Jufri beserta saudara-saudaranya mendirikan Rubath di Madinah untuk para penuntut ilmu, agar mereka tinggal didalamnya, juga untuk mengajar dan menghafalkan Al-Qur'an. Maka dipilihlah Al-Habib Salim dan Al-Habib Zein bin Smith untuk mengajar di Rubath tersebut.

Mereka berdua menyampaikan pelajaran dengan sebaik-baiknya, sehingga sangat banyak murid yang mengambil manfaat dari keduanya, baik murid yang berasal dari dalam Rubath atau dari luar. Dan saat itulah Al-Habib Salim kembali dapat meneruskan kesibukannya untuk mengajar dan menyebarkan ilmu.

Al-Habib Salim Kembali ke Tanah Airnya

Setelah Yaman Utara dan Yaman Selatan bersatu menjadi kesatuan yang penuh keberkahan pada tahun 1411 H yang bertepatan dengan tahun 1990 M, Beliau kembali ke negerinya, kota yang didiami oleh para keluarga dan salafnya, yaitu kota Tarim untuk kembali melanjutkan penyebaran ilmu dan berdakwah di jalan Allah.

Dan Beliau kembali membuka Rubath Tarim yang telah lama ditutup sejak tahun 1400 H oleh komplotan komunis yang berkuasa saat itu. Yang mana sejak saat itu Rubath Tarim terus ditutup sampai dibuka kembali pada tahun 1411 H. Maka kelompok-kelompok belajar mengajar kembali aktif seperti sedia kala dan madros (pengajian) untuk kalangan umum yang diadakan di Rubath pada hari Sabtu dan Rabu sesaat setelah isyroq (terbit matahari) yang berlangsung hampir 2 jam itu juga aktif kembali, sehingga banyak orang mendapatkan manfaat. Dan para murid dari berbagai daerah pun berdatangan untuk menuntut ilmu kepada Beliau juga kepada para ulama Tarim yang terbaik. Dan Alhamdulillah, aktivitas belajar mengajar di Rubath Tarim masih terus berlangsung sampai saat ini.

Setelah membuka Rubath Tarim, Al-Habib Salim pun menetap di kota Tarim. Beliau aktif mengajar di Rubath Tarim di waktu pagi, waktu Dhuha, waktu Ashar dan waktu petang, sebagaimana kebiasaan pembelajaran di Rubath Tarim. Selain itu Beliau Juga diminta untuk menjadi dosen di Fakultas Syariah di Universitas Al-Ahqaff di kota Tarim, tentu hal ini dikarenakan keilmuan beliau yang sangat luas dan banyaknya pengalaman Beliau dalam mengajar. Tak lama kemudian Al-Habib Salim mengundurkan diri dan memilih aktif sepenuhnya di Rubath.

Al-Habib Salim memiliki banyak keistimewaan, selain menguasai ilmu fiqih madzhab Syafi'i, Beliau juga menguasai ilmu fiqih dalam madzhab-madzhab yang lain. Disaat mengajar, beliau sering menyebutkan berbagai pendapat dalam madzhab-madzhab yang lain dalam hukum fiqih, disertai dalil dan pengarahan.

Beliau juga perhatian dalam menyebutkan poin-poin penting dan faidah-faidah yang terkait dengan ilmu dan adab. Selain itu Beliau juga memiliki kapasitas keilmuan yang tinggi dalam berbagai bidang, diantaranya: ilmu tafsir, ulumul Qur'an, Hadist, Ilmu-ilmu bahasa Arab, Falak, Sejarah dan ilmu Nasab.

Perjalanan Dakwah Al-Habib Salim

Beliau telah pergi berdakwah di jalan Allah dan menyebarkan ilmu ke beberapa negara Islam, diantaranya: berbagai wilayah di Yaman, Mekkah, Madinah, Teluk Persia, Jazirah Arab, Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Srilanka, Afrika dan negara lainnya.

Sehingga banyak orang mendapat manfaat dari dakwah Beliau. Semua itu disebabkan sifat Habib Salim yang benar-benar ikhlas dan keilmuan Beliau yang sangat luas, serta penjelasan yang mudah dipahami dalam menyampaikan ceramah ataupun pelajaran, juga ketawadhu'an Beliau kepada semua kalangan.

Kabar Gembira Untuk Al-Habib Salim, Serta Pujian dari Guru-guru Beliau

Pertama: Apa yang dikatakan oleh Al-'Arif billah Al-Habib Ja'far bin Ahmad Alaydrus dan As-Syaikh Al-'Allamah Mahfudz bin Salim bin Ustman serta guru-guru Al-Habib Salim lainnya yang telah menjumpai Ayah Beliau yaitu Syaikhul Islam Al-Habib Abdullah bin Umar As-Syathiriy, mereka mengatakan: kami mendengar Al-Habib Abdullah As-Syathiriy berkata: "Sesungguhnya anakku yang bernama Salim akan dipanjangkan umurnya oleh Allah SWT dan ia akan menjadi Sultan Ilmu."

Begitulah yang telah kami dengar dari orang-orang yang terpercaya, bahwa Al-'Allamah As-Syaikh Mahfudz Bin Utsman telah mendengar Al-Habib Abdullah As-Syathiriy berkata: "Anak-anakku semua adalah wali-wali Allah yang diberkahi, hanya saja anakku yang bernama Salim, dia akan mengungguli semua saudaranya baik dalam hal dzohir maupun batin. Dan Allah SWT akan memanjangkan umurnya, lalu ia akan menjadi Sultan Ilmu. Sungguh sangat beruntung orang yang dapat menghadiri majelisnya."

Kedua: pada awal kelahirannya, Beliau diberi nama "Umar", namun Beliau sering sakit, sehingga ayahnya pun pergi ke pemakaman Zanbal untuk menziarahi para Salaf Sholeh dengan niat agar anaknya mendapat kesembuhan dan kesehatan.

Lalu tatkala sampai di hadapan makam Al-Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad, Ayah Beliau tertidur dan bermimpi Al-Habib Abdullah Al Haddad memerintahnya untuk mengganti nama anaknya yang sakit menjadi "Salim" (yang berarti orang yang selamat), semata mengharap agar anak tersebut mendapat keselamatan.

Maka dengan izin Allah, anak itupun telah selamat dari berbagai marabahaya yang dihadapinya, terlebih lagi pada masa komunis yang sangat kejam, sebagaimana telah kami sebutkan tadi sebagian kesedihan dan penderitaan yang beliau alami pada masa itu.

Ketiga: telah kami dengar dari orang-orang yang terpercaya bahwa ibu Al-Habib Salim, yaitu Al-Hubabah Ruqoyyah binti Al-Habib Muhammad bin Hasan Maula'Aidid, yang dijuluki Al-Hubabah 'Aididah. Tatkala Al-Habib Salim sibuk menuntut ilmu di kota Mekkah Al-Mukarromah sehingga Beliau tidak sempat bekerja untuk mengais rejeki, ibunya pun menegurnya dan tidak setuju atas sikap Al-Habib Salim yang melupakan perkara duniawi.

Maka tak lama kemudian Al-Hubabah Ruqoyyah bermimpi Sayyidina Ali bin Abi Tholib Ra. Menegurnya atas sikap nya terhadap anaknya yang sibuk menuntut ilmu. Dalam mimpi tersebut, Sayyidina Ali Ra. Justru memuji Al-Habib Salim beserta kakaknya, yaitu Al-Habib Hasan. Beliau Ra. Berkata kepada Al-Hubabah Ruqoyyah: "Bagaimana engkau tidak suka dan tidak setuju tatkala anakmu Salim sibuk menuntut ilmu dan lupa akan perkara duniawi, sedangkan Ayahnya telah memberinya kabar gembira, bahwa ia akan menjadi Sultan Ilmu".

Al-Hubabah Ruqoyyah menceritakan mimpi tersebut kepada Al-Habib Alwi bin Abdillah Bin Syihab, maka beliau menanggapi: "kelak, anakmu Salim akan memiliki pangkat yang besar". Maka sejak itulah, pemikiran Al-Hubabah Ruqoyyah berubah dan selalu mendukung serta memberi semangat kepada Al-Habib Salim untuk terus menuntut ilmu.
Al-Hubabah Ruqoyyah juga sempat berkata kepada Al-Habib Alwi Bin Syihab: "Aku takut anakku Salim lupa terhadap ilmu-ilmu yang sudah dipelajarinya," maka Al-Habib Alwi pun menyanggahnya: "jangan khawatir, Karena ilmu-ilmu Allah akan terus berdatangan kedalam hati anakmu". Beliau juga mengatakan bahwa apa yang diinginkan dan diharapkan oleh Al-Habib Salim pasti akan didapatinya.

Keempat: Al-Habib Muhammad bin Hadi As-Segaf mengatakan bahwa seluruh perkara yang dihadapi oleh Al-Habib Salim akan ditangani oleh Nabi Muhammad Saw. Hal ini beliau sampaikan tatkala Al-Habib Salim mengunjungi rumah Beliau disaat Al-Habib Salim ingin pergi ke kota Mekkah Al-Mukarromah pada tahun 1376 H.

Kelima: tatkala Al-Habib Salim memulai dakwahnya dikota Adn dan Tarim pada tahun 1961 M, Beliau bermimpi Nabi Saw berada di Raudhoh tepatnya di tiang masjid Nabawi yang bernama "Ustuwanul Wufud". Al-Habib Salim Mengucapkan salam kepada Nabi Saw dan mencium tangannya, lalu Nabi Saw memberi Al-Habib Salim pedangnya, seraya berkata: " Berdirilah di atasku dan jagalah aku dari orang-orang kafir". Maka Al-Habib Salim berdiri dan mengambil pedang dari Nabi Saw. Hal ini merupakan bukti bahwa Al-Habib Salim mendapat ijin khusus dari Rasulullah Saw untuk berdakwah dijalan Allah SWT.

Keenam: ketika awal mula Al-Habib Salim menyebarkan dakwahnya, Beliau sering bermimpi salaf Sholeh memberikan kabar gembira kepada beliau, atas kesuksesan, Taufik, dan manfaat yang didapat maupun yang diberikan oleh Al-Habib Salim. Diantaranya, Beliau bermimpi Shultonul Mala' Al-Habib Abdullah bin Abu Bakar Alaydrus meludah ke mulutnya sebagaimana mimpi ini terjadi juga kepada gurunya, yaitu Al-Habib Alwi Bin Syihab, kala itu Beliau bermimpi Al-Habib Abdullah bin Abu Bakar Alaydrus meludahi mulutnya disaat beliau diperintah oleh gurunya, yaitu Syaikhul Islam Al-Habib Abdullah bin Umar Asy-Syathiriy untuk tampil di Madros (pengajian) Rubath Tarim pada pagi hari Sabtu dan Rabu, yang mana saat itu Al-Habib Abdullah bin Umar Asy-Syathiriy berhalangan sebab pergi ke kota Dau'an dan daerah-daerah pesisir Hadramaut untuk berdakwah di jalan Allah SWT.

Dan diantara Salaf yang datang dalam mimpi Al-Habib Salim adalah Sayyidina Al-Imam Abu Bakar Al-Adni bin Abdullah Alaydrus. Beliau berkata kepada Al-Habib Salim: "Teruslah berdakwah dijalan Allah, kelak akan tampak hasilnya". Dan Alhamdulillah, saat ini telah tampak hasil dari dakwah Beliau.

Dan sebagian Sholihin bermimpi Sayyidina Abu Bakar Alaydrus tersebut dalam keadaan berdiri didepan pintu masjid Beliau di kota Adn. Maka Beliau pun ditanya: "siapakah yang engkau tunggu wahai Habib, apakah engkau menunggu Sayyid Salim bin Abdullah As-Syathiriy ataukah menunggu orang lain?"lalu Al-Habib Abu Bakar Al-Adni Alaydrus menjawab: "Salim sudah berada di lubuk hatiku, saat ini aku menunggu orang lain."

Ketujuh: Kabar gembira yang disampaikan oleh Ulama kebanggaan penduduk Mekkah dan Madinah yaitu Al-'Allamah Al-Habib As-Sayyid Alwi bin Abbas Al-Makkiy. Kala itu Beliau sedang mengajar di Masjid Al-Haram Mekkah yang berlangsung setelah sholat isya'. Saat itu pelajaran beliau dihadiri oleh para penuntut ilmu dengan jumlah yang besar termasuk Al-Habib Salim As-Syathiriy, dan Al-Habib Salim membaca di depan As-Sayyid Alwi kitab "Al-Lubbul Mashun" Syarah dari kitab Al-Jauharul Maknun, mengenai ilmu Balaghoh. Maka As-Sayyid Alwi berkata kepada Al-Habib Salim: "kelak engkau akan menjadi Syaikhul Islam di negerimu".

Di lain waktu, tatkala As-Sayyid Alwi melihat buku catatan Al-Habib Salim yang tertulis di dalamnya berbagai pelajaran, beliau berkata: "Banyak murid yang mengambil ilmu dariku, namun tiada murid yang menyerap banyak ilmu dariku melebihi engkau".

Kedelapan: kabar yang telah kami dengar dari beberapa sesepuh yang dapat dipercaya, bahwa Nabi Khidir as. Telah mengutus seseorang lelaki Soleh untuk menemui Al-Habib Salim. Nabi Khidir berkata kepada lelaki Soleh tersebut: "sampaikan salamku Kepada Al-Habib Salim dan berilah ia kabar gembira bahwa ia akan mewarisi kedudukan ayahnya, dan Rubath akan berkembang pesat dengan ilmu serta murid yang banyak di masa ia memimpin, melebihi masa-masa sebelumnya".

Kesembilan: apa yang dikabarkan oleh para Solihin bahwa mereka telah bermimpi Nabi Muhammad Saw, namun dalam mimpi tersebut Nabi Saw berwajah Al-Habib Salim. Diantara kaum Solihin yang telah bermimpi demikian adalah: As-Syaikh Hasan Syaddad Ba'umar, yang mana mimpi itu terjadi saat beliau sedang berada di kota Madinah.
Dan terakhir yang kami dengar dari salah seorang murid yang Soleh, yang datang ke kota Tarim. Murid yang Soleh ini memilki istri yang solihah yang bermimpi Nabi Saw berada di bukit makam Nabi Hud as. Wanita tersebut sering bermimpi Nabi Saw, dan dalam mimpinya Nabi Saw sering berwajah para habaib, diantaranya ialah berwajah Al-Habib Salim As-Syathiriy.

Kesepuluh: Apa yang dikatakan oleh kakak Al-Habib Salim, yaitu Al-'Allamah Al-Habib Hasan bin Abdullah As-Syathiriy yang mana beliau berkata, bahwa adiknya yang bernama Salim lebih banyak ibadahnya daripada Beliau.

Kesebelas: Syair yang diungkapkan secara spontan oleh Al-'Allamah As-Sayyid Alwi bin Abbas Al-Makkiy, tatkala kakak Al-Habib Salim yang bernama Al-Habib Muhammad Al-Mahdiy bin Abdullah As-Syathiriy melaksanakan ibadah haji pada tahun 1367 H, lalu beliau datang kerumah As-Sayyid Alwi dikota Mekkah Al-Mukarromah yang terletak di Habis Dalam As-Shoghir. Adapun syair yang disampaikan adalah:

Kepada Keluarga As-Syathiriy aku haturkan rasa terimakasihku ,
Dan kepada As-Sayyid Al-Mahdiy As-Syathiriy aku berharap agar ia berkenan menerima ucapan terimakasihku.

Dia adalah orang yang cerdik, semangat menggapai cita-cita nya dan memiliki kemuliaan. Dia adalah Muhammad yang mana dengan berkahnya aku berharap agar aku sampai kepada Allah.

Allah SWT telah menganugerahkan kepadanya seluruh kebaikan dan telah mengabadikan namanya dengan sebutan yang harum lagi Indah.
Begitu juga saudaranya yang bernama Abu Bakar, juamga Hasan dan Salim. Mereka semua telah meneladani leluhurnya.
Mereka adalah bulan-bulan purnama dan para lelaki yang bersungguh-sungguh, yang berusaha menggapai kemuliaan dengan kerja keras.
Semoga Allah memuliakan Ayah Mereka, yang juga merupakan Ayah kami (Al-Habib Abdullah bin Umar As-Syathiriy). Beliau memiliki kemuliaan bagaikan singa. Beliaulah orang yang selalu menunjukkan kepada jalan yang benar.

Karangan dan Peninggalan Keilmuan Beliau

Beliau sangat antusias dalam mengajar dan berdakwah dijalan Allah SWT, dan tidak begitu antusias dalam mengarang, hal ini karena Beliau mengikuti jejak ayahnya Syaikhul Islam Al-Imam Abdullah bin Umar Asy-Syathiriy yang mana pada mulanya Al-Habib Abdullah berniat untuk menyibukkan dirinya dalam mengarang kitab dan menulis fatwa-fatwa, namun tatkala meminta pendapat kepada guru Beliau yang bernama Al-Imam Ahmad bin Hasan Al-'Atthas, maka Al-Habib Ahmad melarangnya, seraya berkata: "Cetaklah Ulama kaliber yang dapat mengarang kitab-kitab." Dan Allah telah mengijabahi hal tersebut, sehingga banyak Ulama yang lulus dibawah didikan Beliau.
Dan disamping itu, Al-Habib Salim juga memiliki beberapa karangan yang berharga lagi bermanfaat, yaitu:

1. Al-Fawait As-Syathiriyah Minang Nafahatil Hadromiyah, yang merupakan kumpulan berbagai pelajaran seperti tafsir, ulumul Qur'an, Hadist, fiqih, dan Ilmu-ilmu Bahasa Arab, cerita-cerita pendek dan ilmu-ilmu lainnya yang semuanya mencapai 28 ilmu, semua itu merupakan pelajaran yang beliau dapatkan di kota Tarim dan di Rubath, juga dari guru-guru nya yang berada di kota Mekkah Al-Mukarromah, baik itu di masjid Al-Haram atau dirumah guru-gurunya, atau di madrosah Darul 'Ulum Addiniyyah, dan juga pelajaran yang beliau dapatkan dari Ulama-ulama kota Adn di saat Beliau bermukim di sana. Dan kami telah meninjau catatan itu dicetak, maka akan menjadi sekitar 20 jilid kitab.
Dan dua jilid pertama dari kitab tersebut berisi tentang Tafsir dan ilmu Tafsir.

2. Nadhom Ba'dhul Masail Wad Dhowabith Al-Fiqhiyyah
Berupa Nadhoman beberapa permasalahan fiqih serta definisi-definisi dari kalimat yang biasa digunakan dalam ilmu fiqih.

3. Nailul Maqshud fi Masyru'iyyati Ziyaroti Nabiyyillahi Hud as.
Yang didalamnya menjelaskan anjuran untuk berziarah kepada Nabi Hud as. Dan menerangkan bahwa Nabi Hud as. Memang dikuburkan di Hadromaut, di tempat yang dikenal saat ini. Kitab ini juga berisi sanggahan atas keraguan-keraguan yang tersebar mengenai ziarah Nabi Hud as.
Dalam kitab ini Al-Habib Salim menjelaskan dengan disertai dalil-dalil yang bersumber dari Al Qur'an dan Hadits, juga sejarah dan perkataan para ulama terkemuka. Dan kitab sejarah tentang ziarah Nabi Hud as. Yang lengkap ini, belom pernah dikarang oleh seorang pun sebelumnya.

4. Qisshotu Muamarotil Ightiyal Wal I'tiqol (kisah perencanaan pembunuhan dan penahanan Al-Habib Salim)
Berupa catatan yang Beliau tulis laksana riwayat hidup atau kenangan hidup mengenai perencanaan sekutu komunis untuk membunuh Beliau di kota Adn pada malam Kamis 3 Robiul Awwal 1396 H yang bertepatan dengan 3 Maret 1976 M, setelah Beliau keluar dari Masjid Aban di kota Adn. Namun Allah SWT masih menyelamatkan Beliau dari rencana jahat mereka.

Didalam catatan ini, Beliau juga menulis kisah penahanan Beliau pada siang hari Senin 5 Dzulhijjah 1400 H yang bertepatan dengan tahun 1980 M, Sampai Beliau bebas dari tahanan pada siang hari Selasa 21 Romadhon 1401 H. Maka lama waktu Beliau dipenjara, baik dipenjara Adn, penjara Seiwun, penjara Mukalla adalah sekitar 9 bulan 15 hari. Beliau menyebutkan seluruh hal yang terjadi kepadanya selama masa perencanaan pembunuhan dan penahanan tersebut.

5. Biografi singkat Ayahnya, Syaikhul Islam Al-Imam Abdullah bin Umar As-Syathiriy, dicetak didalam muqaddimah kitab "Washiyyataani 'Azhiimataani", yang akan disebut setelah ini.

6. Nubdzah Mukhtashiroh Fit-Ta'riif Bisa Ribath Tarim (Makalah singkat yang memperkenalkan Rubath Tarim), masih berupa manuskrip.

7. Al-Habib Salim mentashih dan menyebarkan kitab "Washiyyataani 'Azhiimataani", karya Al-Imam Al-Habib Muhammad bin Ali Maula Audisi yang wafat pada tahun 862 H, dan karya Ayah Beliau Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Umar As-Syathiriy yang wafat pada tahun 1361 H, disertai pendahuluan yang berupa biografi keduanya. Al-Habib Salim menjelaskan biografi Ayah Beliau secara luas dan panjang lebar dan kitab ini selesai ditulis pada tahun 1410 H.

8. Beliau juga mentashih dan menyebarkan kitab "Al-Ayat Al-Mutamaa-tsilat Al-Mutaqaaribat Al-Mustasyaabihat Minal Qur-anil Karim" karya As-Sayyid Al-Fadhil Al-Habib Sa'Ad. Al-Habib Salim Memberi pendahuluan tambahan mengenai keutamaan Al-Qur'an Al-Karim, dan menyebutkan Ulumul Qur-an Al-Karim beserta kitab-kitab yang telah dikarang mengenai Ulumul Qur'an.

Beliau juga menyebutkan tentang antusias penduduk Hadromaut dalam menghapal Al-Qur'an Al-Karim, serta faidah-faidah yang penting lainnya. Dan telah selesai penulisan buku ini pada tahun 1409 H, lalu dicetak oleh percetakan"Karji" di Singapura.

9. Beliau mentashih dan menyebarkan serta mengumpulkan "Risalah Ad'iyah Wa Munajah" (Kumpulan doa-doa dan munajat) karya Al-Imam Al-Habib Muhammad bin Hasan Maula Audisi yang wafat pada tahun 1361 H. Al-Habib Salim memulainya dengan memberi pendahuluan yang singkat, serta memberikan catatan kaki pada sebagian Kalimat. Dan Al-Habib Salim sejatinya merupakan cucu dari Al-Habib Muhammad Maula Audisi tersebut, dari jalur ibu. Adapun Risalah tersebut telah dicetak keempat kalinya pada tahun 1416 H.

10. Buku Besar kumpulan ceramah-ceramah Al-Habib Salim dari berbagai pelajaran dengan tema-tema Islami, diantaranya seperti: Rangkaian pelajaran mengenai Romadhon, rangkaian pelajaran dalam hukum Haji, Isro' - Mi'roj, berbagai peperangan Nabi Saw, tafsir, hukum-hukum pernikahan, dan pelajaran-pelajaran lain tentang ilmu fiqih, akhlak, juga sejarah. Yang mana semua ini diambil dari hasil rekaman suara ceramah-ceramah Beliau.

11. Nafahaatul Muskil 'Aa-thiriy Bisa Tsabti Wa Asaaniidi Syaikhinal Habib Al-'Allamah Salim bin Abdullah bin Umar As-Syathiriy (berisi sanad-sanad keilmuan Beliau). Dan telah dicetak pada tahun 1430 H. Adapun sebagian muridnya mengumpulkan perkataan-perkataan Al-Habib Salim sehingga berjilid-jilid.

Para Ulama yang Menceritakan Biografi Al-Habib Salim

Biografi Al-Habib Salim telah diceritakan oleh As-Sayyid Al-'Allamah Abu Bakar bin Ali-Masyhur dalam kitabnya "Qobasatin Nur" pada halaman 211. Secara umum kitab tersebut menjelaskan tentang riwayat hidup ayahnya yaitu Al-Habib Ali bin Abu Bakar Ali-Masyhur.Dan biografi Al-Habib Salim juga diceritakan oleh As-Sayyid Al-'Allamah Husein bin Muhammad bin Abdullah Al-Haddar pada halaman 131 dalam kitabnya yang berjudul "Hidayatul Akhyar fi Shirotid Da'i Ilallah Muhammad Al-Haddar".

Juga diceritakan oleh As-Syaikh Muhammad bin Abdullah Al-Rasyid pada halaman 44 dalam Hasyiah kitabnya "Imdadul Fattah bi Asanidi Wa Marwiyyatis Syaikh Abdul Fattah", yang berisi pengukuhan sanad keilmuan As-Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah, dan didalam kitab itu biografi Al-Habib Salim disebutkan di bagian depan.

Selain itu Doktor Yusuf Abdurrahman Al-Mar'asyilli juga menyebutkan biografi Al-Habib Salim didalam kitabnya "Mu'jamul Ma'ajimi Wal Masy-yaikhoti Wal Fahaarisi Wal Baroomiji Wal Atsbaati" pada jilid ketiga di halaman 202-206, yang mana didalam kitab tersebut Doktor Yusuf menyebutkan 55 guru beliau yang telah mengajarinya dan memberinya ijazah, diantaranya ialah Al-Habib Salim bin Abdullah bin Umar As-Syathiriy.

Wafatnya Al-Habib Salim

Lebih dari tiga tahun sebelum wafatnya, Al-Habib Salim berpindah dari Tarim-Hadromaut ke kota Mekkah dan Madinah untuk menjalani beberapa tahap pengobatan dan operasi atas sakit yang diderita sejak lama, namun Beliau dengan tegar menahan seluruh rasa sakit tersebut dengan penuh kesabaran dan rasa syukur kepada Allah Swt.

Di akhir hayatnya, semangat Al-Habib Salim untuk beribadah, membaca Al-Qur'an, dan melakukan sholat-sholat sunnah justru semakin bertambah, meski diatas kursi roda dan kasur. Beliau juga masih menghadiri acara penting disana, dan melaksanakan ibadah haji, umroh serta berziarah ke makam Baginda Nabi Muhammad Saw. Dalam kondisi yang seperti itu juga, Al-Habib Salim masih mau menerima kunjungan para tamu yang berdatangan dari berbagai kota dan negara untuk sekedar menjenguk Beliau ataupun meminta doa serta barokah dari Beliau.

Dan pada malam Sabtu tanggal 30 Jumadal Ula yang bertepatan dengan 16 Februari 2018 M, Al-Habib Salim berpulang ke rahmatullah setelah menjalani operasi di salah satu rumah sakit di kota Jeddah-Saudi Arabia. Dan pada esok harinya, jasad beliau dipindahkan ke kota Mekkah untuk disholatkan di Masjid Al-Harom.

Datanglah berduyun-duyun manusia dari berbagai macam golongan dan daerah, baik itu para Ulama, Habaib, Masyaikh, para Muhibbin, Jamaah Umroh ataupun masyarakat umum yang mengenal Al-Habib Salim untuk ikut serta menyolatkan dan menghadiri prosesi pemakaman Beliau di pemakaman Ma'laa di kota Mekkah, yang berdekatan dengan makam Ummil Mukminin As-Sayyidah Khodijah Bintu Khuwailid ra., Juga berdekatan dengan makam guru Beliau, yaitu Al-'Allamah As-Sayyid Alwi bin Abbas Al-Makki. Semoga Allah Swt Merahmati mereka semua di dalam Barzah dan Akhirat. Dan kelak Allah mengumpulkan Kita semua bersama Mereka di Surga Firdaus yang tertinggi. Aamiin ya Rabbal 'Aalamin.


AL-HABIB SALIM BIN ABDULLAH BIN UMAR ASY-SYATHIRIY BA'ALAWI
AL-HABIB SALIM BIN ABDULLAH BIN UMAR ASY-SYATHIRIY BA'ALAWI

Allaahumma sholli 'alaa Sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shobihi wa sallim


Di tulis ulang dari grup / halaman facebook :

Firman Syarief ke SEJARAH ULAMA DAN KARAMAHNYA

Di dalam grup tersebut tulisan ini di publikasikan oleh :

Firman Syarief ke SEJARAH ULAMA DAN KARAMAHNYA


Semoga Allah memberikan kebaikan dan manfaat atas tulisan ini bagi kita semuanya, Amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kredit Gadai BPKB di Mega Central Finance Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.
Published By Gooyaabi Templates