Berdoa dan menata niat sebelum membaca sholawat
Perlukah?
Sangat perlu. Karena niat adalah kunci utama dalam mengamalkan sebuah amal.
Menengok dalil-dalil yang sudah beredar, baik di buku-buku agama maupun hadits-hadist sangatlah jelas, bahwa setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya.
Dan yang menjadi bahasan disini adalah doanya niat sebelum memulai membaca sholawat.
Yang intinya menata hati, hanya mencari Ridho Allah dan mendapatkan ridlo Kanjeng Nabi Muhammad ﷺsebagai obyek bacaan sholawat.
Selain kepasrahan penuh, menyandarkan diri atau pasrah secara penuh kepada Allah adalah anjuran dan kelak menjadi sebuah tuntutan.
Karena niat yang sudah tertata rapi namun dalam praktinya di dalam hati kita masih ada bayang-bayang atau tujuan niat tertentu.
Karena hati dalam bahasa Arab adalah Qolbu yang artinya berbolak-balik, maka setiap detik hati ini selalu berputar-putar sesuai suasana dan kondisi yang dirasakan oleh tubuh kita.
Agar amal baik kita dapat berjalan sesuai anjuran, maka perlu adanya penataan dari dalam diri dengan harapan agar amal ibadah kita selaras dengan perintah Allah ﷻdan nabi-Nya ﷺ.
Kami berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Cukuplah Allah sebagai tempat memasrahkan diri. Tiada daya dan upaya melainkan atas kehendak dan
pertolongan Allah.
Ya Allah...! hamba memohon kelapangan dari-Mu dari upaya dan kekuatan hamba,. Ya Allah...! hamba berniat dengan membaca sholawat atas nabi Muhammad ﷺkarena menuruti perintah-Mu dan sebagai pembenaran atas nabi-Mu junjungan kami Nabi Muhammad ﷺserta karena rasa cinta hamba dan demi untuk mengagungkan beliau ﷺ, karena beliaulah ﷺyang berhak atas bacaan sholawat ini. Maka dari itu, terimalah bacaan sholawat hamba.
Dengan anugerah-Mu dan kebaikan-Mu, hilangkanlah hijab (penutup) yang berupa ke-alpa-an dari dalam diri hamba kepada beliau. Dan jadikanlah hamba-Mu ini sebagai seorang yang dari golongan ahli ibadah yang sholih-sholih.
Ya Allah...! Tambahkanlah kemuliaan beliau ﷺseperti kemuliaan yang telah Engkau Limpahkan kepadanya ﷺ. Tambahkanlah keagungan kepada beliau seperti Keagungan yang telah Engkau Limpahkan kepada beliau ﷺ. Tabahkanlah cahaya diatas cahayanya saat Engkau Menciptakannya ﷺ.
Angkatlah derajatnya pada derajatnya para nabi.
Ya Allah...! hamba memohon Ridlo-Mu ﷻdan juga Ridlonya ﷺduhai Dzat Yang Maha memelihara seluruh alam (limpahanlah kepda hamba) dengan kesehatan yang abadi, dan (limpahkanlah pula kepada hamba) kematian yang memegang kitab-Mu dan selalu berpegang pada Ahlus Sunnah Wal Jamaah-nya. Limpahkanlah pula dua kalimat syahadat sebagai pegangan hamba tanpa
adanya perubahan maupun pergeseran.
Ampunilah dosa-dosa hamba yang berlipat-lipat dengan (melalui) Anugerah-Mu dan kedermawanan-Mu serta kemuliaan-Mu duhai Dzat Yang Maha Mulia. Dan semoga kesejahteraan dan keselamatan selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad ﷺbeserta keluarga dan para sahabatnya.
Amin.
Di tulis ulang dari sumber tulisan yang di ambil dari blognya mbahkenyung di tulis ulang terutama sebagai nasihat untuk diri saya dan semoga bermanfaat untuk kita semua, amin.
Perlukah?
Sangat perlu. Karena niat adalah kunci utama dalam mengamalkan sebuah amal.
Menengok dalil-dalil yang sudah beredar, baik di buku-buku agama maupun hadits-hadist sangatlah jelas, bahwa setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya.
Dan yang menjadi bahasan disini adalah doanya niat sebelum memulai membaca sholawat.
Yang intinya menata hati, hanya mencari Ridho Allah dan mendapatkan ridlo Kanjeng Nabi Muhammad ﷺsebagai obyek bacaan sholawat.
Selain kepasrahan penuh, menyandarkan diri atau pasrah secara penuh kepada Allah adalah anjuran dan kelak menjadi sebuah tuntutan.
Karena niat yang sudah tertata rapi namun dalam praktinya di dalam hati kita masih ada bayang-bayang atau tujuan niat tertentu.
Karena hati dalam bahasa Arab adalah Qolbu yang artinya berbolak-balik, maka setiap detik hati ini selalu berputar-putar sesuai suasana dan kondisi yang dirasakan oleh tubuh kita.
Agar amal baik kita dapat berjalan sesuai anjuran, maka perlu adanya penataan dari dalam diri dengan harapan agar amal ibadah kita selaras dengan perintah Allah ﷻdan nabi-Nya ﷺ.
Doa sebelum membaca sholawat |
Kami berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Cukuplah Allah sebagai tempat memasrahkan diri. Tiada daya dan upaya melainkan atas kehendak dan
pertolongan Allah.
Ya Allah...! hamba memohon kelapangan dari-Mu dari upaya dan kekuatan hamba,. Ya Allah...! hamba berniat dengan membaca sholawat atas nabi Muhammad ﷺkarena menuruti perintah-Mu dan sebagai pembenaran atas nabi-Mu junjungan kami Nabi Muhammad ﷺserta karena rasa cinta hamba dan demi untuk mengagungkan beliau ﷺ, karena beliaulah ﷺyang berhak atas bacaan sholawat ini. Maka dari itu, terimalah bacaan sholawat hamba.
Dengan anugerah-Mu dan kebaikan-Mu, hilangkanlah hijab (penutup) yang berupa ke-alpa-an dari dalam diri hamba kepada beliau. Dan jadikanlah hamba-Mu ini sebagai seorang yang dari golongan ahli ibadah yang sholih-sholih.
Ya Allah...! Tambahkanlah kemuliaan beliau ﷺseperti kemuliaan yang telah Engkau Limpahkan kepadanya ﷺ. Tambahkanlah keagungan kepada beliau seperti Keagungan yang telah Engkau Limpahkan kepada beliau ﷺ. Tabahkanlah cahaya diatas cahayanya saat Engkau Menciptakannya ﷺ.
Angkatlah derajatnya pada derajatnya para nabi.
Ya Allah...! hamba memohon Ridlo-Mu ﷻdan juga Ridlonya ﷺduhai Dzat Yang Maha memelihara seluruh alam (limpahanlah kepda hamba) dengan kesehatan yang abadi, dan (limpahkanlah pula kepada hamba) kematian yang memegang kitab-Mu dan selalu berpegang pada Ahlus Sunnah Wal Jamaah-nya. Limpahkanlah pula dua kalimat syahadat sebagai pegangan hamba tanpa
adanya perubahan maupun pergeseran.
Ampunilah dosa-dosa hamba yang berlipat-lipat dengan (melalui) Anugerah-Mu dan kedermawanan-Mu serta kemuliaan-Mu duhai Dzat Yang Maha Mulia. Dan semoga kesejahteraan dan keselamatan selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad ﷺbeserta keluarga dan para sahabatnya.
Amin.
Di tulis ulang dari sumber tulisan yang di ambil dari blognya mbahkenyung di tulis ulang terutama sebagai nasihat untuk diri saya dan semoga bermanfaat untuk kita semua, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar